KEPERCAYAAN BIASA
Percaya selepas melihat sesuatu, adalah kepercayaan yang biasa. Kepercayaan yang tiada nilai iman. Seperti pandangan biasa seorang pengujikaji di dalam makmal, yang hanya percaya kepada teorinya apabila ujikajinya berhasil.
Malah percaya selepas melihat sesuatu, jika tidak dididik maka boleh jadi seburuk kepercayaan Yahudi yang materialistik:
“Kami tidak akan sekali-kali beriman kepada kamu sehinggalah kamu tunjukkan kepada kami Allah itu secara terang dan nyata” (Al-Baqarah 2 : 55)
KEPERCAYAAN LUAR BIASA
Akan tetapi kepercayaan yang tinggi ialah percaya sebelum melihat, dan kita bekerja untuk melihat apa yang kita percaya.
Apabila sahabat itu beriman al-Siddiq dengan kebenaran Rasulullah SAW, maka soal janji sehebat penaklukan Constantinople tidak sukar untuk dipercayai. Sahabat percaya sebelum melihat, lantas mereka bekerja keras untuk melihat apa yang mereka percaya.
Kita belum pernah melihat Syurga, maka mudah-mudahan kita juga percaya sebelum melihatnya dan bekerja keras untuk melihat dan memperolehinya.
Kita belum pernah diazab untuk melihat Neraka, harapnya moga kita percaya sebelum melihatnya dan bekerja keras untuk menghindarkan diri darinya.
Mampukah kita percaya sebelum melihat dan kuatkah kita untuk bekerja bagi melihat apa yang kita percaya????
1 comment:
Konsep Muraqabatullah..
"Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar"
(67:12)
Post a Comment