
Semakin waktu berputar, semakin itulah hatiku penuh dengan noda.
Walau tahu akan dosanya, diri ini tetap melakukannya.
Semakin kuat denyutan jantung ini, semakin aku lupa akan diriMu.
Apatah lagi suruhan wajibMu, semakin lama aku hidup, semakin itu aku meninggalkannya.
Kerasnya hati ini menangis untukMu, semakin itulah hati ini tidak pernah lembut.
Semakin aku mengejar fana dunia, semakin diri ini jauh dari akhirat.
Tika nodaku terus bertambah, tidak pernah putus nikmatMu padaku.
Tika perilaku dosaku berulang, tidak pernah tertutup pintu taubatMu padaku.
Tika suruhanMu semakin aku tinggalkan, tidak pernah hidayahMu putus padaku.
Tika keras hati ini menangis, tidak pernah lekang ingatanMu padaku.
Tika jauh aku tenggelam dalam dunia, tidak pernah kau curahkan kegelapan.
Satu, Kau membalas sepuluh.
Sejengkalku padaMu, sehasta Kau padaku.
Sehastaku padaMu, sedepa Kau padaku.
Berjalan ku menujuMu, berlari Kau padaku.
Agungnya kasihMu, mulianya rahmatMu.
Aku malu padaMu ... ya Allah.
Oleh: Muhammad Saleh Maskob
Dipetik dari: Suara Kampus Persekutuan Melayu Republik Arab Mesir - Edisi Johor (SUKEJ), bilangan 114. Mac 2009 / Rabiul Awal 1430
www.aljauhar.blogspot.com
No comments:
Post a Comment